Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dari dapur saat fajar, ke meja belajar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 21:36:01【Kabar Kuliner】782 orang sudah membaca
PerkenalanEkspresi siswa SDN Kedaleman III, Cilegon, Banten, saat menanti ketibaan distribusi Makan Bergizi Gr

Jakarta (ANTARA) - Jumat (7/11) pagi, jarum jam belum menunjuk angka enam, tapi kesibukan di sejumlah ruang Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jalan Akses Tol Cilegon Timur, Kedaleman, Cilegon, Banten, sedang mencapai puncaknya.
Tidak kurang 51 pekerja dengan penutup rambut, sarung tangan, hingga alas kaki steril dikerahkan. Kompor-kompor menyala, asap mengepul dari ruang penanak nasi di sebelah tempat pengemasan.
Dari tempat inilah, setiap pagi, lebih dari 3.000 porsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) didistribusikan ke 12 sekolah, yakni empat TK, tujuh SD, dan satu SMP di Cilegon.
Hal yang mungkin ngak banyak diketahui publik adalah, perjalanan itu dimulai jauh sebelum Matahari terbit. Saat mayoritas warga Kedaleman terlelap, koki dan tim dapur justru bekerja sejak pukul 01.00 WIB.
"Masaknya jam satu malam. Jam tiga sudah mulai pemorsian,” kata Asisten Lapangan SPPG Kedaleman Imam Marif Maulana.

Sejak program MBG dari Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka ini resmi beroperasi pada 14 Oktober 2025, seluruh bahan masakan dipasok dari distributor lokal yang tiba di dapur sejak 12 jam sebelumnya. Tidak ada yang terburu-buru, tapi semuanya dilakukan dengan presisi.
Untuk menjamin kualitas dan keamanan pangan, diberlakukan prosedur standar operasional (SOP) yang ketat sejak proses penerimaan bahan makanan.
Selain kelengkapan administrasi, proses penerimaan barang harus sesuai jadwal serta kualitas fisik yang baik. Berikutnya, pemeriksaan fisik, di mana petugas wajib memastikan bahan ngak rusak, ngak kedaluwarsa, dan jumlahnya sesuai dengan yang dipesan.
Tahap penting berikutnya adalah pemeriksaan kualitas, yang mengharuskan uji organoleptik, meliputi penciuman (bau), pengecapan (rasa), dan penglihatan (warna), serta pengecekan suhu pada bahan.
12Tampilkan SemuaSuka(2)
Sebelumnya: Klasemen Grup H: peluang Indonesia U
Selanjutnya: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
Artikel Terkait
- Akademisi: Pendatang di Yogyakarta alami tiga fase adaptasi budaya
- PBB alokasikan dana tambahan untuk dukung operasi kemanusiaan di Gaza
- Polresta Bandara Soetta pastikan dapur MBG Polri teruji sesuai SOP
- Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah
- Mencipta karya bermakna tanpa menghamba pada algoritma
- Pemerintah tegaskan AS ngak larang impor udang dan cengkeh asal RI
- Pimpinan Komisi X dukung penerapan "school kitchen" dalam MBG
- Dapur SPPG MBG Polres Blora layani 2.515 penerima manfaat
- Bupati Bekasi instruksikan percepatan penanganan banjir
- Satgas MBG Banjar: Olah menu sesuai petunjuk guna cegah keracunan
Resep Populer
Rekomendasi

Berbagai produk terbaru debut di ajang CIIE kedelapan di Shanghai

Wagub: Sudah terbangun 2.600 SPPG di Jabar, capai 55 persen target

BSI: Pembiayaan yang disalurkan ke UMKM sudah capai Rp52,01 triliun

BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan

Mendagri: Beras peredam inflasi bukti kinerja positif seluruh pihak

SPPG Tambak Boyo OKU Timur mulai beroperasi layani 3.185 siswa

Pemkab Bogor mantapkan infrastruktur dan sertifikasi dapur MBG

AHY kampanye bersihkan mangrove sebagai inisiatif infrastruktur hijau